Oleh: Yusuf Munawar
Dosen Ekonomi Pembangunan, Universitas Katolik Parahyangan
Di banyak organisasi, manajemen risiko masih sering dipersepsikan sebagai tanggung jawab unit atau departemen tertentu. Padahal, dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, pendekatan seperti ini tidak lagi cukup. Risiko bukan hanya domain dari satu departemen, mengelola risiko adalah pola pikir (mindset) yang harus menjadi bagian dari budaya organisasi secara keseluruhan.
Mengapa Risiko Harus Menjadi Pola Pikir?
Risiko muncul dari setiap keputusan, interaksi, dan proses yang dijalankan oleh organisasi. Mulai dari strategi bisnis, operasi harian, hingga keputusan pemilihan teknologi dan SDM — semua terpapar dengan risiko. Bila hanya satu unit yang dianggap bertanggung jawab terhadap risiko, maka organisasi kehilangan potensi besar untuk mengelola risiko secara proaktif dan menyeluruh yang berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk menciptakan dan melindungi nilai.
Sebaliknya, ketika risiko dipahami sebagai bagian dari mindset, seluruh individu dalam organisasi — dari staf hingga pimpinan puncak — akan:
- Lebih sadar terhadap potensi risiko dalam pekerjaannya,
- Terlibat dalam pengambilan keputusan berbasis risiko,
- Bertanggung jawab terhadap pengendalian dan langkah perlakuan risiko di area masing-masing.
Budaya Risiko sebagai Pilar Ketahanan Organisasi
Pada banyak literatur, Organisasi yang menanamkan budaya risiko diyakini akan lebih mampu beradaptasi, menghadapi ketidakpastian, dan membangun ketahanan (resilience). Budaya ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dibentuk secara sistematis melalui:
- Pelatihan dan sertifikasi, agar seluruh elemen organisasi memahami konsep dasar dan teknis pelaksanaan manajemen risiko sesuai dengan area kewenangannya;
- Kepemimpinan yang memberi teladan, dalam membangun keputusan berbasis risiko dan bukan sekadar kepatuhan;
- Komunikasi terbuka dan lintas fungsi, yang memungkinkan identifikasi dan eskalasi risiko secara cepat dan tepat.
Transformasi Dimulai dari Cara Berpikir
Mengubah cara pandang terhadap risiko bukanlah tugas mudah, tapi itu adalah langkah strategis menuju organisasi yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Alih-alih bertanya “siapa yang bertanggung jawab atas risiko ini?”, mulai tanyakan “apa risiko dari keputusan ini dan bagaimana saya berperan mengelolanya?”
Karena pada akhirnya, risk-aware mindset adalah kunci untuk menjadikan risiko bukan sekadar menghindarkan ancaman, namun juga bagaimana bisa mengeksplotasi peluang dan bernilai tambah.
Leave A Comment